Pencapaianmu tak lepas dari peran gurumu

           Guru, semua orang pasti punya guru dalam hidupnya, karena setiap perjalanan hidup yang kita lalui akan menjadi guru bagi masa depan kita. Namun, guru yang dimaksud dalam tulisanku kali ini adalah guru-guru yang mengabdi di sekolah, mengajarkan ilmu ilmu kehidupan dan  ilmu untuk bagaimana menjadi seseorang manusia yang seutuhnya. Ya, Pahlawan tanpa tanda jasa, sebuah tanda yang menandakan betapa besar jasa seseorang yang mengabdi untuk negeri ini dengan ilmu yang mereka punya, dengan kemampuan yang mereka miliki yang tekadang tidak terbayar dengan uang yang mereka terima dalam bentuk gaji.  Ingat lagu Oemar bakrie, lagu tentang balada seorang guru yang diciptakan oleh iwan fals. Lagu yang mengisahkan tentang bagaimana seorang guru yang terkadang hidup dalam kesederhanaan dengan kayanya ilmu yang mereka miliki.

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru, namamu akan selalu hidup dalama sanubariku
Pencapaianmu tak lepas dari peran Gurumu !


            Kali ini aku akan berkisah tentang seorang guru yang bagiku begitu berarti, sosok guru yang sangat bersahaja. Ibu Sahada namanya, seorang guru agama islam yang mengajar di salah-satu sekolah dasar di kota tanah kelahiranku. Ia mengajarku selama dua tahun dikelas 5 sampai 6. Seorang guru yang bagiku begitu ikhlas mengajariku tentang nilai kehidupan. Mungkin terlalu dini bagiku waktu itu untuk berbicara tentang nilai kehidupan. Tapi, ada satu ilmu yang sampai saat ini  begitu melekat di kehidupanku. Waktu itu ia tengah mengajari kami siswa kelas 6 A tentang hikmah dari surah Al insyirah. entah bagaimana aku begitu tertarik sekali saat itu. Ibu sahada berkisah tentang hidup manusia yang akan selalu penuh dengan cobaan. Dalam surah tersebut disebutkan bahwa ‘setiap permasalahan akan ada penyelesaiannya’ yang sampai saat ini begitu lekat diingatanku. Ia mengajariku untuk mengamalkan surah tersbut kapanpun dan dimanapun agar semua urusan dipermudahkan. Dan memang benar, aku merasa betapa dashyatnya kekuatan Allah dalam setiap permsalahan yang kuhadapi. Ini yang membuatku begitu mengingat sosok orang tua kedua yang mengajariku tentang hidup. 


            9 tahun berlalu, entah bagaimana saat itu adik perempuanku yang kebetulan pergi berbelanja bertemu dengan gurunya yang tak lain adalah ibu sahada.Ya, adik perempuanku juga diajar olehnya di Sekolah dasar yang sama. Setelah berbincang singkat, tiba-tiba ibu sahada meneteskan air mata, ya saat itu adikku tengah menceritakan tentang aku yang saat itu sedang belajar di negeri seberang. Aku tak tahu bagaimana menterjemahkan paras sendu itu. Tapi adikku mengatakan bahwa ibu sahada sangat ingin bertemu denganku. Mendengar cerita itu, aku pun memutuskan untuk mengujunginya yang sebenarnya sudah lama kurencanakan. 



            Di hari kedua Idul fitri, aku pun berkunjung ke rumahnya, dan dengan perasaan yang sangat haru ibu sahada memelukku erat, betapa terkejutnya aku waktu itu karena seorang guru yang mengajariku banyak ilmu juga sangat merindukanku. aku mungkin bukan murid terbaik baginya, namun bagiku ialah guru terbaik dalam kehidupanku selama bergulat dengan pelajaran di sekolah. Tidak ada yang bisa kuberikan kepadanya selain kebanggaan yang kelak akan aku anugrahkan kepadanya, karena semua keberhasilanku tidak lepas dari peran orang tua dan guru-guruku. Aku hanya bisa berterima-kasih dan berdoa agar semua yang telah ia berikan menjadi amalan yang akan terus mengalir baginya. Semoga kelak engkau bisa melihatku sebagai seorang yang bisa membuatmu bangga bahwa telah mengajariku. Selamat hari guru, selamat hari pahlawan keilmuan, semoga kesejahteraan selalu menyertai para gur yang terus ikhlas sampai saat ini mengabdi, menyerah diri kepada tuhan untuk mengamalkan imu-ilmu kehidupan.
 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Modernisasi Gula Puan Sebagai Olahan Susu Kerbau Pampangan Melalui Pendekatan Budaya dan Kearifan Lokal.

Daftar Perusahaan Peternakan di Indonesia

Chapter I, Australia I'm Coming . . !!